Posted by Agny Gallus Pratama | 0 comments

Restu Orang Tua, Kunci Sukses Dunia



"Doa restu orang tua merupakan salah satu kunci penting kita bisa sukses di dunia ini."


Dari dulu hingga sekarang, banyak anak yang selalu tidak patuh terhadap orang tuanya. Nasehat dari beliau selalu masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Perbedaan pendapat selalu disimpulkan bahwa orang tua tidak paham keadaan saat ini. Hingga akhirnya restu dari beliau tidak lagi menjadi hal yang terpenting dalam tindak tanduk kita kedepan.

Hal ini juga berlaku dengan saya dulu. Saya masih teringat sampai sekarang, kenangan masa kecil dimana saya mendapat musibah besar akibat mengabaikan restu orang tua. SMP kelas 3, ya saya ingat sekali, keadaan dimana seorang remaja seperti saya ingin mencoba pergi ke kota dengan menggunakan sepeda motor baru. Latihan motor yang belum ada selama 1 minggu, tidak menyurutkan keinginan saya untuk pergi ke kota menggunakan motor dalam rangka membeli sebuah komik. 

Keadaan waktu itu sangat memberi kesempatan pada saya untuk menggunakan motor tersebut. Malam hari dengan kondisi tidak orang tua di rumah membuat percaya diri saya naik. Walaupun sudah dinasehati untuk tidak menggunakan motor kemanapun itu di malam hari, tetapi saya tetap pada pendirian untuk pergi saat itu juga. 

Benar saja,  belum sampai tempat yang akan dituju, saya membuat celaka orang lain. Alhamdulillah, hanya luka lecet saja yang harus dihadapi beliau. Akhirnya, agenda berantakan dan saya mendapat marah besar dari orang tua.

Mulai saat itu, semenjak SMA, saya selalu mencoba menuruti apa yang orang tua nasehati, begitu pula mendapat doa restu kemanapun saya pergi dan apapun yang saya akan lakukan. Untungnya, orang tua saya bukanlah tipe yang mengekang anaknya, sehingga saya sebenarnya lebih banyak memiliki kebebasan untuk melakukan kegiatan apapun. 

Walau terkadang jengkel apabila tidak dapat melakukan yang saya inginkan, tetapi tetap saya tidak mau melanggar apa yang mereka telah tetapkan. Masa-masa kuliah pun juga sama, rasa jengkel pasti ada. Namun, alhamdulillah prinsip "nanti kamu akan tahu hikmahnya" selalu menjadi obat saya untuk mengatasi jengkel tersebut.

Terakhir, ada kejadian yang pasti tidak akan dapat kulupakan dalam hidupku. Dimana beberapa minggu yang lalu, masuk email dari LPDP yang menyatakan bahwa saya harus menjalani wawancara beasiswa untuk S2 saya diluar negeri. Satu langkah lagi yang nantinya ketika lolos dari LPDP akan membuat saya mendapatkan visa pelajar (hanya sponsor yang kurang) untuk terbang ke Durham, UK. Namun disisi lain, saya sudah diterima di Garuda Indonesia dan juga telah menandatangani kontrak kerja.

Malam itu juga, ketika menerima email, saya langsung berdiskusi dengan orang tua. Keputusan pun sudah dibuat, Garuda Indonesia lah yang menjadi tempat bernaungku. Sempat ada rasa kecewa saat itu juga. Bagaimana tidak, impianku yang bermulai dari ingin ke luar negeri hingga melanjutkan sekolah ke luar negeri akan sirna begitu saja,

Tetapi tetap, saya yakin bahwa semua ini pasti ada hikmahnya. Mungkin orangtuaku lebih melihat bagaimana perjuangan anaknya bolak-balik Jakarta-Kediri/Semarang/Jogja berkali-kali untuk menembus Garuda Indonesia. 

Benar saja, doa restu orang tua ini akhirnya memberikan hikmah sekaligus rasa syukur yang besar kepada Allah SWT yang telah menciptakan beliau. 

Penjelasan selama beberapa hari lalu menyimpulkan sesuatu. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, yang keluar dari para manager membuat senang sekaligus terharu dan juga membuatku berterima kasih sekali kepada orang tua.

Akhirnya dengan Garuda Indonesia lah, Insyaallah nantinya aku berkesempatan sekolah keluar negeri walau menunggu selama 5 tahun dan juga insyaallah dapat berkeliling dunia tiap tahunnya. 

Justru, dengan doa restu orang tua, saya bisa mendapatkan yang saya inginkan, serta hal lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Semoga selama hidup saya ini, doa restu orang tua selalu hadir. Serta kepada kawan-kawan yang membaca  ini, mintalah terus doa restu orang tua, dan yakinlah akan ada hikmah dikedepan harinya.

0 comments: