Posted by Agny Gallus Pratama | 1 comments

Sukses Terbesar Dalam Hidupku


Sukses merupakan sesuatu yang relatif, karena setiap orang mempunyai arti tersendiri mengenai kesuksesan. Begitu pula aku, yang mempunyai definisi tersendiri mengenai sukses. Bagiku, kesuksesan dilihat dari sudut pandang lingkungannya. Misalkan, aku pernah ikut di UPKFEB (Unit Pengembangan Komputer Fakultas Ekonomika dan Bisnis) di Undip, kesuksesan terbesar yang pernah aku raih yaitu ketika aku mampu memimpin kelompoku untuk membuat jaringan internet di FEB. Atau ketika aku ikut di ZIS (Zakat Infaq Shadaqah), kesuksesan terbesar bagiku yaitu mampu menggalang dana untuk Tabung Qurban.

Bagaimana dengan sukses dalam hidupku? Dulu aku berpikir bahwa kesukesan terbesarku yaitu apabila dapat menjadi “Triliuner”, dimana aku akan membangun sebuah wisma di Undip untuk anak-anak tidak mampu dari seluruh pelosok Indonesia, menyediakan beasiswa full untuk mereka (Sehingga mereka bisa fokus kuliah), memberikan ilmu rohani yang terbaik (Mendatangkan Ustadz-ustadz terbaik, mis : dari Gontor, pendeta-pendeta terbaik, dan juga para biksu), serta mampu menerbangkan mereka ke luar negeri di pertengahan tahun kuliah (Sebagai motivasi diri mereka), dsb. Namun, setelah aku berpikir ulang mengenai makna kesuksesan, barulah aku tersadar bahwa kesuksesan terbesar hidup ku bukanlah hal-hal tersebut diatas.

Kesuksesan terbesar merupakan suatu prestasi terbaik menurut penilaian kita dari prestasi-prestasi yang kita lakukan. Seperti yang sudah aku utarakan diatas bahwa sukses itu dilihat dari lingkunganya, maka penilaian prestasi dapat terjadi apabila kita sudah keluar atau selesai dari lingkungan. Aku bisa menilai kesuksesan terbesarku di UPKFE setelah aku selesai dari tugasku disana. Begitu pula dengan penilaianku di ZIS.

Sekarang, mengenai kehidupan ini, sukses hanya dapat dilihat apabila aku keluar dari kehidupan ini, atau dapat dikatakan ketika aku sudah meninggal. Aku sadar bahwa hidupku di dunia ini hanya sebuah persinggahan menuju dunia abadi kelak, akhirat. Hanya ada 2 pilihan yang menentukan kesuksesan ku hidup di dunia, surga atau neraka. Kesuksesan ini pun tidak bisa aku tentukan seperti ceritaku diatas, mengenai UPKFE dan ZIS. Hanya Allah SWT lah yang bisa menentukan.

Banyak sekali kisah mengenai orang-orang yang masuk surga karena hal sepele, begitupun masuk neraka. Hal ini membuatku sadar bahwa kelakuanku di dunia ini tidak bisa aku ukur sebagai kesuksesan atau tidak apabila ingin mengetahui “Sukses Terbesar dalam Hidup Ku”. Mungkin saja dengan aku nantinya menjadi Triliuner justru bisa membawa ku menuju jurang neraka. Karena ada uang haram yang terselip ketika kita mendermakannya, dosaku pun menjadi berlipat ganda.

Hal-hal yang tertulis diatas memberikan arti penting bagiku bahwa “Kesuksesan Terbesar dalam Hidup” tidak usah terlalu dipikirkan, lakukan saja hal-hal yang mampu membawa kebaikan bagi sesama. 

Walaupun begitu, aku tetap harus mempunyai cita-cita dan berharap agar kelak realisasi dari cita-citaku ini bisa membawa ku masuk Surga. Selain impian menjadi Triliuner, aku juga ingin menjadi Dosen Ekonomi Islam di Undip. Bagiku menjadi dosen bukanlah perkara yang mudah, pengalaman dan teori harus aku pahami betul hingga kemudian siap menyalurkan ilmuku kepada calon mahasisma ku nanti. Untuk itu, apa yang terdapat dalam tulisanku di “Peranku Bagi Indonesia”, merupakan langkah awalku.

1 comment:

  1. Hidup itu harus luar biasa, harus beda dari yang lainnya, harus melakukan yang lebih, karena kalau hanya hidup saja, binatang juga bisa.. ayo, kita semua pasti bisa sukses!

    ReplyDelete