Posted by Agny Gallus Pratama | 1 comments

Peranku Bagi Indonesia



Hampir 21 tahun lebih aku hidup di Indonesia. Pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb. aku peroleh di Bumi Pertiwi ini, sehingga sudah sepatutnya aku mengabdi untuk bumi pertiwi ini. Pengabdian yang aku harus lakukan adalah pengabdian seumur hidup, yakni memberikan manfaat yang terbaik untuk bangsa apapun bentuknya selama aku masih hidup.

Namun, aku tentu mempunyai cita-cita berupa suatu pengabdian besar kelak untuk bangsa ini, pengabdian yang akan memberikan pengaruh besar bagi perubahan bangsa ini. Salah satu cita-cita ku ini adalah menghilangkan unsur ribawi dalam sistem keuangan Indonesia. Keinginanku untuk menghilangkan hal ini muncul ketika aku mulai membaca buku-buku sejarah perekonomian dan ekonomi islam, serta mengikuti kajian-kajian maupun lomba mengenai ekonomi islam.

Aku dan banyak orang tahu bahwa riba membawa keterpurukan ekonomi. Riba adalah penyebab utama adanya inflasi. Kita tahu bahwa utang Indonesia tidak akan hilang hingga akhir zaman, akibat dari bunga pinjaman yang tak kunjung habis. Walau Indonesia saat ini sudah bisa melunasi utangnya ke IMF (Lembaga yang memanfaatkan krisis Indonesia), tetapi kita masih mempunyai tanggungan kepada 13 lembaga keuangan internasional. Bayangkan saja, akibat dari “bunga/riba” utang kita tahun 2012 sebanyak 1900Triliun merangkak naik menjadi 2156Triliun pada Juni 2013. 256Triliun dalam 6 bulan, merupakan sesuatu yang gila. Anak cucu kita akan menanggung hutang ketika mereka lahir di Bumi Pertiwi ini. Riba juga dilarang oleh agama manapun di Dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bangsa Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa yang dihuni oleh masyarakat yang beragama, sudah sepatutnya Riba dihapuskan dari Bumi Pertiwi ini.

Tahun-tahun belakangan ini, aku melihat bahwa masyarakat sepertinya sudah mulai sadar dan mengerti akan bahaya Riba. Bank-bank syariah yang mulai bermunculan merupakan salah satu pertanda akan hal ini. Bahkan Bank-Bank seperti Mayland, HSBC, dll, mulai membuat lembaga keuangan syariah. Namun sayang, masyarakat Indonesia masih awam mengenai perkara Riba yang sebenarnya, sehingga masyarakat hanya percaya ketika lembaga keuangan tersebut memasang nama “Syariah” setelah nama lembaga tersebut. Padahal banyak dari lembaga-lembaga ini masih mempraktekan riba, tetapi dengan nama yang berbeda.

Beberapa hal-hal tersebut, menguatkan diriku untuk membantu Indonesia bebas dari keterpurukan. Aku tahu bahwa penyebab keterpurukan Indonesia ada bermacam-macam, tetapi saya akan focus pada masalah keuangan di Indonesia.

Oleh karena itu semenjak semester 6, khususnya setelah Lomba Debat Ekonomi Islam, aku perbanyak diri ini untuk melahap bacaan mengenai ekonomi Islam. Kemudian, aku pun bermimpi dan berkeinginan untuk mengambil pendidikan formal Ekonomi Islam di luar negeri. Hal ini untuk menguatkan basis teoriku mengenai Ekonomi Islam.

Dosenku dulu pernah berkata bahwa mengambil ilmu sosial hendaklah dilihat juga kondisi lingkungan dimana kita akan mencari ilmu, karena ilmu sosial erat kaitanya dengan kebudayaan setempat. Hal ini juga berkaitan dengan Ilmu dan tempat dimana aku akan meneruskan studi ku. Aku tahu bahwa tempat terbaik untuk menimba ilmu ini adalah di Negara Arab, tetapi karena keterbatasan bahasa aku memutuskan untuk mencari tempat lain. Akhirnya, aku menemukan Inggris sebagai tempat yang cocok untukku. Inggris merupakan Negara sekuler dimana system perekonomianya kapitalis, tetapi beberapa tahun ini, Inggris fokus untuk mengembangkan Ekonomi Syariah sebagai basis perekonomian mereka. Banyaknya studi formal Ekonomi Syariah (Oxford dan Cambridge pun ada), merupakan salah satu faktor mengenai hal ini.

Hal ini, semakin membuat aku yakin bahwa keinginanku menimba ilmu Ekonomi Syariah akan sangat berguna bagi bangsaku kelak. Impianku mungkin bagi sebagian orang mustahil, tetapi dengan digabungkanya impianku dengan impian orang-orang yang sudah lebih dulu menginginkan ekonomi syariah diterapkan di Indonesia, aku yakin bahwa suatu saat impianku ini akan terwujud.

Aku sudah mempunyai beberapa rencana setelah aku lulus nanti, salah satunya adalah masuk kedalam Bank Indonesia, Divisi Syariah. Disitu aku akan mulai berkarir dan mewujudkan mimpiku yang sudah aku sebutkan sebelumnya.

Aku yakin mimpiku akan dikabulkan oleh-Nya, Amin.

1 comment:

  1. nice post bro, visit back ya, slr-farhaneternite.blogspot.com

    ReplyDelete