Posted by Agny Gallus Pratama | 0 comments

Menunda dan Tertunda Cita-Cita



Menunda dan Tertunda?

Dua kata diatas berasal dari kata asal yang sama yaitu "tunda". Tunda menurut KBBI berarti "lain waktu". Namun, menunda dan tertunda mempunyai makna yang berbeda. 

Menunda berarti mengulur-ulur waktu baik itu sekali atau berulang kali. Menunda merupakan kegiatan yang buruk, karena akan berdampak pada hasil yang tidak maksimal. Begitupula dengan menunda cita-cita. Seberat apapun cobaan di depan, kita harus berusaha dan berdoa semaksimal mungkin.

Namun, bagaimana dengan tertunda. Tertunda adalah ditangguhkan karena sesuatu sebab. Tertunda disini bukan berarti kita tidak berusaha apa-apa lalu kemudian mengatakan "wah belum beruntung" atau "wah belum saatnya", tetapi karena Allah belum mengizinkan kita untuk mendapatkan hal tersebut. Penyebabnya ada banyak hal, karena kita belum pantas mendapatkannya, karena akan berdampak buruk pada kita, atau yang lain. Ditambah, Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. 

Begitupula dengan tertundanya cita-cita. Walau kita sudah berusaha mati-matian tetapi apabila Allah belum mengizinkan, pasti tidak akan terjadi. Maka, yang harus kita lakukan bukanlah kemudian berburuk sangka kepada Allah bahwa Dia tidak mendengar doa-doa dan usaha kita, tetapi mencoba untuk memantaskan diri kita.

Seperti yang aku dengar dalam kajian Al Hikam, diberikan perumpamaan seperti ini

Orang tua yang baik tidak akan membelikan Rujak di pagi hari dalam kondisi belum sarapan, walau anaknya menangis sekencang apapun. Hal ini dikarenakan, mereka tahu bahwa membelikan rujak pada kondisi seperti itu akan membawa penyakit bagi sang buah hati. Berbeda ketika di siang hari, sang anak meminta kembali kepada orangtuanya, tidak perlu sampai merengek-rengek, mereka akan membelikan rujak tersebut bahkan menawarkan lagi apa yang ingin si anak beli. 



0 comments: