20 Feb.
Posted by
Agny Gallus Pratama
|
1 comments
Peranku Bagi Indonesia
Hampir 21 tahun
lebih aku hidup di Indonesia. Pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb. aku
peroleh di Bumi Pertiwi ini, sehingga sudah sepatutnya aku mengabdi untuk bumi
pertiwi ini. Pengabdian yang aku harus lakukan adalah pengabdian seumur hidup,
yakni memberikan manfaat yang terbaik untuk bangsa apapun bentuknya selama aku
masih hidup.
Namun, aku tentu
mempunyai cita-cita berupa suatu pengabdian besar kelak untuk bangsa ini, pengabdian
yang akan memberikan pengaruh besar bagi perubahan bangsa ini. Salah satu
cita-cita ku ini adalah menghilangkan unsur ribawi dalam sistem keuangan
Indonesia. Keinginanku untuk menghilangkan hal ini muncul ketika aku mulai
membaca buku-buku sejarah perekonomian dan ekonomi islam, serta mengikuti kajian-kajian
maupun lomba mengenai ekonomi islam.
Aku dan banyak
orang tahu bahwa riba membawa keterpurukan ekonomi. Riba adalah penyebab utama
adanya inflasi. Kita tahu bahwa utang Indonesia tidak akan hilang hingga akhir
zaman, akibat dari bunga pinjaman yang tak kunjung habis. Walau Indonesia saat
ini sudah bisa melunasi utangnya ke IMF (Lembaga yang memanfaatkan krisis
Indonesia), tetapi kita masih mempunyai tanggungan kepada 13 lembaga keuangan
internasional. Bayangkan saja, akibat dari “bunga/riba” utang kita tahun 2012
sebanyak 1900Triliun merangkak naik menjadi 2156Triliun pada Juni 2013.
256Triliun dalam 6 bulan, merupakan sesuatu yang gila. Anak cucu kita akan
menanggung hutang ketika mereka lahir di Bumi Pertiwi ini. Riba juga dilarang
oleh agama manapun di Dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bangsa Ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa yang dihuni oleh masyarakat yang beragama, sudah sepatutnya Riba
dihapuskan dari Bumi Pertiwi ini.
Tahun-tahun
belakangan ini, aku melihat bahwa masyarakat sepertinya sudah mulai sadar dan
mengerti akan bahaya Riba. Bank-bank syariah yang mulai bermunculan merupakan
salah satu pertanda akan hal ini. Bahkan Bank-Bank seperti Mayland, HSBC, dll,
mulai membuat lembaga keuangan syariah. Namun sayang, masyarakat Indonesia
masih awam mengenai perkara Riba yang sebenarnya, sehingga masyarakat hanya
percaya ketika lembaga keuangan tersebut memasang nama “Syariah” setelah nama
lembaga tersebut. Padahal banyak dari lembaga-lembaga ini masih mempraktekan
riba, tetapi dengan nama yang berbeda.
Beberapa hal-hal
tersebut, menguatkan diriku untuk membantu Indonesia bebas dari keterpurukan.
Aku tahu bahwa penyebab keterpurukan Indonesia ada bermacam-macam, tetapi saya
akan focus pada masalah keuangan di Indonesia.
Oleh karena itu
semenjak semester 6, khususnya setelah Lomba Debat Ekonomi Islam, aku perbanyak
diri ini untuk melahap bacaan mengenai ekonomi Islam. Kemudian, aku pun
bermimpi dan berkeinginan untuk mengambil pendidikan formal Ekonomi Islam di
luar negeri. Hal ini untuk menguatkan basis teoriku mengenai Ekonomi Islam.
Dosenku dulu
pernah berkata bahwa mengambil ilmu sosial hendaklah dilihat juga kondisi
lingkungan dimana kita akan mencari ilmu, karena ilmu sosial erat kaitanya
dengan kebudayaan setempat. Hal ini juga berkaitan dengan Ilmu dan tempat
dimana aku akan meneruskan studi ku. Aku tahu bahwa tempat terbaik untuk
menimba ilmu ini adalah di Negara Arab, tetapi karena keterbatasan bahasa aku
memutuskan untuk mencari tempat lain. Akhirnya, aku menemukan Inggris sebagai
tempat yang cocok untukku. Inggris merupakan Negara sekuler dimana system
perekonomianya kapitalis, tetapi beberapa tahun ini, Inggris fokus untuk
mengembangkan Ekonomi Syariah sebagai basis perekonomian mereka. Banyaknya
studi formal Ekonomi Syariah (Oxford dan Cambridge pun ada), merupakan salah
satu faktor mengenai hal ini.
Hal ini, semakin
membuat aku yakin bahwa keinginanku menimba ilmu Ekonomi Syariah akan sangat
berguna bagi bangsaku kelak. Impianku mungkin bagi sebagian orang mustahil,
tetapi dengan digabungkanya impianku dengan impian orang-orang yang sudah lebih
dulu menginginkan ekonomi syariah diterapkan di Indonesia, aku yakin bahwa
suatu saat impianku ini akan terwujud.
Aku sudah
mempunyai beberapa rencana setelah aku lulus nanti, salah satunya adalah masuk
kedalam Bank Indonesia, Divisi Syariah. Disitu aku akan mulai berkarir dan
mewujudkan mimpiku yang sudah aku sebutkan sebelumnya.
Aku yakin
mimpiku akan dikabulkan oleh-Nya, Amin.
nice post bro, visit back ya, slr-farhaneternite.blogspot.com
ReplyDelete